Bagian Mikrometer Sekrup dan Fungsinya
Poros Tetap (Anvil)
Anvil adalah poros yang terletak di ujung mikrometer sekrup yang tidak bisa bergerak. Poros ini berfungsi sebagai titik referensi untuk penempatan benda yang akan diukur.
Poros Geser (Spindle)
Poros geser adalah poros pada mikrometer sekrup yang dapat digerakkan ke depan dan ke belakang. Poros ini digunakan untuk menyesuaikan posisi terhadap benda yang akan diukur.
Frame U
Frame mikrometer sekrup memiliki bentuk seperti huruf U yang kuat, biasanya terbuat dari bahan besi atau baja.
Pengunci (Lock Nut)
Lock nut adalah bagian pada mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengunci posisi poros geser setelah pengukuran dilakukan. Tujuannya untuk menjaga agar benda yang diukur tidak bergeser.
Skala utama (Sleeve)
Skala utama pada mikrometer sekrup terletak pada bagian luar sleeve dengan satuan milimeter (mm). Skala utama digunakan sebagai acuan awal dan dibaca pertama saat pengukuran.
Skala Nonius atau Vernier
Skala nonius atau vernier juga dikenal sebagai skala putar, posisinya berada di bagian thimble. Skala ini memiliki pembagian yang lebih kecil daripada skala utama yaitu 0,01 mm dan digunakan untuk mendapatkan hasil pembacaan yang lebih presisi.
Pemutar (Thimble)
Thimble merupakan bagian yang digunakan untuk menggerakkan poros geser. Dengan memutar thimble, pengguna dapat menyesuaikan jarak antara rahang pengukur untuk melakukan pengukuran yang akurat.
Ratchet
Ratchet merupakan bagian pada mikrometer yang berfungsinya untuk memberikan tekanan pada benda dengan menggerakan poros geser. Cara menggunakannya dengan memutar searah jarum jam dengan bunyi “tik-tik-tik” saat diputar.
Dengan memahami setiap komponen dan fungsinya, pengguna dapat menggunakan alat ini dengan benar dan menghasilkan pengukuran yang akurat.
Nilai Skala Terkecil Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dengan skala terkecil yaitu 0,1 mm, sedangkan skala nonius/putarnya memiliki skala terkecil 0,01 mm.
Jenis – Jenis Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki beberapa macam jenis untuk memudahkan operator dalam mengukur benda kerja. Berikut beberapa jenis mikrometer sekrup yang perlu Anda ketahui.
- Mikrometer outside atau mikrometer standar. Mikrometer jenis ini sering digunakan untuk mengukur tebal atau diameter bagian luar benda kerja dan sering dijumpai pada bengkel pemesinan.
- Mikrometer inside dua rahang. Mikrometer ini memiliki rahang yang mirip dengan jangka sorong dan digunakan untuk mengukur jarak antar pusat lubang dengan ketelitian yang tinggi.
- Mikrometer inside tiga rahang. Mikrometer jenis ini memiliki rancangan khusus yang dapat digunakan untuk mengukur diameter lubang. Hasil pengukuran mikrometer jenis ini terbilang akurat.
- Mikrometer bridge. Jenis ini digunakan untuk mengukur kedalaman bidang, alur dan celah dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
- Mikrometer mechanical counter. Dilengkapi dengan indikator pada frame untuk menunjukkan hasil pengukuran.
- Mikrometer digital. Mikrometer jenis ini memiliki skala digital dan terdapat pengubah yang berfungsi untuk mengubah mm menjadi inch. Ketelitian mikrometer jenis ini mencapai 0,001 mm hingga 0,00005 inch.
Cara Menggunakan MIkrometer Sekrup
Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya
Skala Terkecil Jangka Sorong
Skala terkecil jangka sorong yaitu 0,01 cm atau 0,1 mm, sedangkan pada penggaris skala terkecilnya 0,1 cm atau 1 mm.
Untuk menentukan nilai skala terkecil (NST) dapat ditentukan menggunakan rumus:
NST = nilai skala terkecil dari skala utama : jumlah skala nonius
Misal, pada sebuah jangka sorong jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm, dan antara skala 4 dan 5 terdapat 10 garis skala.
Maka nilai skala terkecil skala utamanya:
1 cm : 10 = 0,1 cm
Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Selanjutnya, perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 50 garis skala.
Maka NST jangka sorong tersebut adalah:
NST = 0,1 cm : 50
= 0,002 cm
= 0,02 mm
Fungsi Jangka Sorong
Berikut ini fungsi atau manfaat jangka sorong yang perlu Grameds ketahui:
- Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
- Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa lubang seperti pada pipa dengan cara mengulurnya
- Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda dengan cara menancapkan atau menusukan bagian alat ukur
- Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda
- Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan rahang geser atas
- Berfungsi mengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan tangkai ukur bagian bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang relatif kecil
- Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius
Jenis Jangka Sorong
1. Jangka Sorong Analog Atau Manual
Jangka sorong jenis ini biasanya digunakan untuk praktikum di sekolah atau laboratorium sekolah. Karena hanya untuk keperluan praktik, cara menggunakannya pun lumayan sulit, yakni masih secara manual sehingga membutuhkan ketelitian yang lebih saat menggunakannya. Kemudian untuk mengetahui hasil pengukurannya, Grameds perlu menghitungnya terlebih dahulu.
2. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong jenis ini sudah dikembangkan dari jenis sebelumnya yang masih analog atau manual. Grameds mungkin akan kesulitan menemukan jangka sorong digital di sekolah atau di laboratorium sekolah. Jangka sorong ini memiliki layar yang dapat menampilkan nilai dari ukuran benda yang telah diukur tersebut tanpa harus menghitungnya terlebih dahulu secara manual.
Jangka sorong digital ini akan sangat memudahkan dan mempercepat saat mengukur bentuk benda- benda, misalnya dalam jumlah yang banyak. Namun dari segi harga, jangka sorong digital lebih mahal harganya dibandingkan dengan jenis analognya.
3. Jangka Sorong Arloji Atau Jam
Jangka sorong arloji adalah salah satu jenis jangka sorong yang cara membacanya menggunakan jarum ukuran analog yang di bagian mukanya tertempel atau menggunakan stopper. Jangka sorong ini menggunakan jam ukur sebagai ganti skala nonius saat menginterpolasikan garis indeks terhadap skala batang ukur.
4. Jangka Sorong Ketinggian
Jangka sorong ketinggian adalah salah satu jenis mistar ingsut yang berfungsi untuk mengukur ketinggian. Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang bergerak secara vertikal pada batang yang berskala tegak lurus dengan landasannya. Rahang ukur pada jangka sorong ini sejajar dengan alasanya agar garis ukur tegak lurus dengan permukaan di mana landasannya diletakan. Itulah sebabnya penggunaan jangka sorong ini membutuhkan permukaan acuan yang rata, seperti permukaan meja yang rata.
Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya
Agar bisa menggunakan alat ukur ini Grameds tentu perlu mengetahui bagian-bagian jangka sorong dan fungsinya. Jika Grameds memahami bagian-bagian pada jangka sorong pasti akan mudah menggunakannya untuk mengukur diameter atau kedalam bentuk benda tertentu. Berikut ini bagian-bagian jangka sorong yang perlu Grameds ketahui agar bisa menggunakannya:
1. Rahang Dalam
Terdiri dari rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lumang atau celah suatu bentuk benda.
2. Rahang Luar
Terdiri dari dua rahang, rahang geser dan tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian luar, misalnya diameter, lebar, atau panjang bentuk benda tertentu.
3. Tangkai Ukuran Kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda tertentu
4. Skala Utama
Bagian ini berfungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama yang biasanya dinyatakan dengan satuan cm atau inci, biasanya panjang skala utama adalah 15 sampai 17 sm.
5. Skala Nonius
Bagian ini pada jangka sorong berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran yang biasanya dinyatakan dalam satuan inchi atau mm.
6. Baut Pengunci
Baut pengunci pada jangka sorong berfungsi untuk menahan agar rahang tetap pada tempatnya sehingga objek benda yang sedang diukur bisa tertahan atau tidak terlepas dan skalanya pun tidak bergeser saat sedang diukur.
Trackbacks/Pingbacks