Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII SMA Walisongo Karangmalang TP 2023/2024

Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII SMA Walisongo Karangmalang TP 2023/2024

Diberitahukan kepada seluruh siswa kelas XII SMA Walisongo Karangmalang, bahwa kelulusan akan di umumkan melalui web https://smawalisongokarangmalang.sch.id/pengumuman-kelulusan/ pada hari Sabtu, Tanggal 04 Mei 2025 Pukul 16.36 WIB.

Mengenai tatacara untuk akses web kelulusan sebagai berikut:

  1. Silahkan akses web https://smawalisongokarangmalang.sch.id/pengumuman-kelulusan/ mulai pukul 16.36 WIB. pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2024
  2. Silakan download hasil kelulusan melalui link berikut DOWNLOD.

Catatan:

  1. Web kelulusan hanya digunakan untuk menampilkan Siswa “LULUS/TIDAK LULUS“
  2. untuk Surat Keterangan Lulus ( SKL ) akan diterima bersamaan dengan hari Wisuda, namun apabila mendesak dapat  menghubungi Wali kelas masing masing,
  3. Siswa DILARANG merayakan kelulusan dengan aksi corat-coret, konvoi dan aktivitas lain yg mengganggu kenyamanan umum dan melanggar prokes

Tim Kurikulum

Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII SMA Walisongo Karangmalang TP 2022/2023

Diberitahukan kepada seluruh siswa kelas XII SMA Walisongo Karangmalang, bahwa kelulusan akan di umumkan melalui Web SMA Waliosngo Karangmalang pada hari Jum’at, Tanggal 05 Mei 2023 Pukul 15.00 WIB.

Mengenai tatacara untuk akses web kelulusan sebagai berikut:

  1. Silahkan akses web  https://smawalisongokarangmalang.sch.id/pengumuman-kelulusan-siswa-kelas-xii-sma-walisongo-karangmalang-tp-2022-2023/ mulai pukul 15.00 WIB pada hari Jum’at, tanggal 05 Mei 2023.
  2. Silakan download hasil kelulusan melalui link berikut DOWNLOD.

Catatan:

  1. Web kelulusan hanya digunakan untuk menampilkan Siswa “LULUS/TIDAK LULUS“
  2. untuk Surat Keterangan Lulus ( SKL ) akan diterima bersamaan dengan hari Wisuda, namun apabila mendesak dapat  menghubungi Wali kelas masing masing,
  3. Siswa DILARANG merayakan kelulusan dengan aksi corat-coretkonvoi dan aktivitas lain yg mengganggu kenyamanan umum dan melanggar prokes

Tim Kurikulum

Tentang Admin

BEST PRACTICES – MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGINTREPRETASIKAN PROYEKSI VEKTOR GAYA PADA MATERI HUKUM NEWTON BENDA MIRING BERBASIS WEB SIMULASI

BEST PRACTICES – MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGINTREPRETASIKAN PROYEKSI VEKTOR GAYA PADA MATERI HUKUM NEWTON BENDA MIRING BERBASIS WEB SIMULASI

BEST PRACTICES

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGINTREPRETASIKAN PROYEKSI VEKTOR GAYA PADA MATERI HUKUM NEWTON BENDA MIRING BERBASIS WEB SIMULASI

Oleh Ngadi Parjoko, S.Si.

SMA Walisongo Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah ngadiparjoko96@guru.sma.belajar.id

Abstrak

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri. Dalam pembelajaran sains khususnya Fisika selain dibutuhkan kemampuan dalam matematika dasar yang baik dan membuat narasi dalam menyimpulkan sebuah hukum atau konsep juga dibutuhkan kemampuan dalam menginterpretasikan grafik hubungan antara dua besaran. Salah satu inovasi yang dilakukan di SMA Walisongo Karangmalang saat pembelajaran Fisika materi Hukum Newton adalah dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis web simulasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan kemampuan interpretasi grafik peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran problem based learning berbasis web simulasi e-learning. Hasil tulisan ini dapat dijadikan referensi bahan evaluasi dan implementasi khususnya bagi guru Fisika yang ingin menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk optimalisasi hasil belajar fisika berbasis web simulasi.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), pembelajaran fisika, web simulasi

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengambangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan (Ihsan, 2011: 2). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena melalui pendidikan manusia memperoleh pengetahuan keterampilan dan nilai. Dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat membawa suatu bangsa kearah yang lebih baik. Untuk meningkatkan generasi muda yang berkualitas dan dapat bersaing pada abad 21 diperukan pendidikan yang lebih baik.

Salah satu bunyi Permendikbud yaitu “Pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi digunakan untuk meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran”(Permendikbud 2016, No 22). Dengan adanya pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikan, karena teknologi merupakan faktor pendukung dalam pembelajaran abad 21.

Di zaman ini telah terjadi pergeseran paradigma pendidikan, yang mana alat tulis yang sebelumnya digunakan sebagai alat untuk menulis telah bergeser kearah digital. Oleh karena itu peserta didik dituntut untuk siap dalam menghadapi generasi milenial yaitu generasi dimana mereka lebih cepat dari apa yang diajarkan terkait dengan pemanfaatan teknologi. Dengan adanya teknologi semua pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, salah satunya dibidang pendidikan.

Untuk dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran para ahli menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran konstruktif. Dengan adanya perubahan paradigma belajar maka ada perubahan fokus pembelajaran dari berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Pembelajaran dengan lebih memberikan nuansa yang harmonis antara guru dan siswa dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berperan aktif dan mengkontruksi konsep-konsep yang telah dipelajari.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa bertujuan agar siswa memiliki motivasi tinggi dan kemampuan belajar mandiri serta bertanggungjawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran yang berpusat pada siswa salah satunya adalah pembelajaran berbasis masalah.

Dalam pembelajaran sains khususnya Fisika selain dibutuhkan kemampuan dalam matematika dasar yang baik dan membuat narasi dalam menyimpulkan sebuah hukum atau konsep juga dibutuhkan kemampuan dalam menginterpretasikan grafik hubungan antara dua besaran. Banyak para ilmuan melakukan demonstrasi dalam berbagai penyajian penulisan grafik dan tabel, mereka membuat dan menghubungkan untuk mengekspresikan ide, menafsirkan makna dan ide, menjelaskan fenomena dan membuat prediksi (Kozma Chin, Russhel dan Max: 2000). 

Vektor gaya dalam pembelajaran Fisika sering menjadi pembahasan pada seluruh bahasan Hukum Newton. Dari kondisi ini penulis merasa kemampuan intrepretasi memproyeksikan vector gaya  di materi Hukum Newton benda miring pada peserta didik sangat penting.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini:

  1. bagaimana mengembangkan model pembelajaran Problem Based Learning yang dapat meningkatkan kemampuan memproyeksikan vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring berbasis web simulasi e-learning peserta didik?
  2. Bagaimana efektivitas media pembelajaran berbasis teknologi yang dipadukan dengan merancang peta konsep untuk menguatkan pemahaman peserta didik?

C. Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan Penulisan dan pengembangan ini adalah:

  1. Untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan kemampuan interpretasi grafik peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran problem based learning berbasis web simulasi e-learning.
  2. Untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran berbasis teknologi dalam membantu pemahaman mengintrepretasikan proyeksi vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring berbasis web simulasi e-learning.

D. Manfaat

              Dalam pelaksanaan penelitian ini melibatkan Kepala Sekolah, rekan sejawat, dan kontribusi siswa di SMA Walisongo Sragen. Berikut ini adalah salah satu hasil tampilan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa saat menggunakan web simulasi e-learning yang telah disediakan:

Gambar 1. Tampilan Simulasi Pembelajaran Fisika Proyeksi Vektor pada Benda Miring menggunakan Web Simulasi Ophysic (https://ophysics.com)

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kepas SMA Walisongo Karangmalang. Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pengalaman positif dalam pembelajaran Fisika yang dapat digunakan oleh rekan sejawat untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
  2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengintrepretasikan proyeksi vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring berbasis web simulasi e-learning.
  3. Menumbuhkan motivasi belajar Fisika dan berfikir kiritis siswa

E. Kesimpulan 

Dari keterangan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Model pembelajaran problem based learning yang dibantu dengan media simulasi interaktif dapat membantu pemahaman peserta didik dalam menginterpretasikan vektor gaya  pada materi Hukum Newton pada benda miring
  2. Merancang peta konsep dari hasil pembelajaran yang didapat peserta didik dapat mengkontruksi pemahaman peserta didik lebih komprehensif

F. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa saran, diantaranya:

  1. Perlu menambah jumlah pertemuan untuk memperdalam kemampuan interpretasi grafik
  2. Pembuatan   LKPD   yang   lebih   sederhana namun memuat langkah-langkah dan permasalahan yang kontekstual
  3. Penggunaan alternatif media simulasi untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sudirman. 1990. Media Pendidikan Pengajaran dan Pengembangan. Jakarta: Rajawali. Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga: Jakarta Balai

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Holida, S. M., Alawiyah, T., & Sutisna, H. (2016). Penerapan Animasi InteraktifDalam Pengenalan Aksara Sunda. Jurnal Informatika, 1(2), 111-122. https://doi.org/10.31311/ji.v1i2.39

JUKNIS WALISONGO SCIENCE COMPETITION 2022

JUKNIS WALISONGO SCIENCE COMPETITION 2022

Pendahuluan

JUKNIS WALISONGO SCIENCE COMPETITION 2022 – Walisongo Science Competition 2022 tingkat SD dan SMP Regional Solo Raya dan sekitarnya merupakan langkah awal bagi siswa-siswi SD dan SMP yang berbakat yang nantinya diharapkan terus mengikuti lomba-lomba lain di tingkat selanjutnya. Lomba Mata Pelajaran Sains tingkat SD dan SMP (diutamakan Kelas IX) yang baru saja dirintis ini merupakan salah satu wadah strategis untuk merealisasikan paradigma pendidikan yang telah disebutkan di atas. Pelaksanaan lomba secara berkelanjutan akan berdampak positif pada pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif

JUKNIS WALISONGO SCIENCE COMPETITION 2022

Nama Kegiatan

“Walisongo Science Competition 2022”

Tema Kegiatan

“ Mewadahi dan Menyalurkan Semangat dalam Meningkatkan Wawasan Ilmu Pengetahuan (Sains)”

Tempat Pelaksanaan

SMP dan SMA Walisongo Karangmalang

Waktu Pelaksanaan

Juknis WSC

Ketentuan Peserta

  1. Peserta diutamakan siswa Kelas VI SD/MI/Sederajat dan Kelas IX SMP/MTs/Sederajat Regional Solo Raya dan sekitarnya yang dibuktikan dengan Kartu Pelajar atau surat keterangan dari Kepala Sekolah.
  2. Peserta membayar biaya pendaftaran sebesar RP. 80.000,- untuk jenjang SD, dan Rp 100.000,00 untuk jenjang SMP melalui rekening BRI 687301016837539 atas nama BAGUS MASNDRIANTO.
  3. Pendaftaran peserta melalui link google form https://bit.ly/daftar-lomba-sains-walisongo

WA 0821-3401-9505 (Pak David) WA 0857-2538-1351 (Pak Didik) atau bergabung dengan grup chat WA melalui tautan https://chat.whatsapp.com/DB3MdCE2QvP8bvpaEoz4Gg

PETUNJUK TEKNIS ACARA

Bidang kompetisi

Bidang atau mata pelajaran yang dikompetisikan pada Walisongo Science Competetition 2022 yaitu: Matematika dan IPA (untuk jenjang SD); dan Matematika, Fisika, dan Biologi (untuk jenjang SMP).

Ketentuan umum

Pelaksanaan Walisongo Science Competition 2022 dilaksanakan dengan mekanisme:
1. Babak penyisihan,
2. Babak final.

Pelaksanaan Walisongo Science Competition 2022 dilakukan secara luring bertempat di kompleks Gedung SMP dan SMA Walisongo Karangmalang.

PELAKSANAAN KOMPETISI

Pelaksanaan Babak Penyisihan

Mekanisme Pelaksanaan.

  1. Peserta mengikuti babak penyisihan sesuai dengan jadwal dan petunjuk teknis,
  2. Peserta yang tidak mengikuti babak penyisihan dinyatakan gugur,
  3. Peserta yang terlambat hadir pada babak penyisihan diperkenankan mengikuti babak penyisihan tanpa tambahan waktu,
  4. Peserta dengan jumlah skor 10 teratas berhak melaju ke babak final.

Penilaian

  1. Bentuk soal babak penyisihan adalah pilihan jamak/pilihan ganda dengan jumlah total soal 60 butir,
  2. Total waktu pengerjaan babak penyisihan adalah 120 menit,
  3. Setiap soal yang dijawab benar mendapat skor +4, salah -1, dan tidak dijawab 0,
  4. Peringkat ditentukan berdasarkan total nilai,
  5. Jika ada total nilai yang sama maka penentuan peringkat dilakukan berdasarkan jumlah jawaban benar yang paling banyak,
  6. Jika pada poin 5 masih sama maka penentuan peringkat dilakukan berdasarkan jumlah jawaban salah paling sedikit,
  7. Jika poin 6 masih sama maka penentuan peringkat dilakukan berdasarkan jumlah jawaban yang tidak dijawab paling sedikit,
  8. Jika pada poin 7 masih sama maka penentuan peringkat dilakukan berdasarkan kelas peserta yang paling rendah,
  9. Penentuan peringkat mengacu pada mekanisme yang sudah ditetapan,
  10. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Pelaksanaan Babak Final

Mekanisme Pelaksanaan

  1. Peserta mengikuti babak final sesuai dengan jadwal dan petunjuk teknis,
  2. Peserta yang tidak mengikuti babak final dinyatakan gugur,
  3. Peserta yang terlambat hadir pada babak final diperkenankan mengikuti babak final tanpa tambahan waktu,
  4. Peringkat ditentukan menggunakan penjumlahan nilai babak penyisihan dan babak final,
  5. Peserta dengan skor 3 teratas dinyatakan sebagai pemenang.

Penilaian

  1. Bentuk soal babak final adalah isian atau essay dengan total soal 15 butir,
  2. Total waktu pengerjaan babak final adalah 60 menit,
  3. Setiap soal yang dijawab benar mendapatkan skor maksimal 10,
  4. Penentuan peringkat mengacu pada mekanisme yang sudah ditetapkan,
  5. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Silabus Walisongo Science Competition 2022

Silabus babak penyisihan

Jenjang SD

SMP

Silabus Babak Final

Jenjang SD

Jenjang SMP

PERATURAN UMUM PESERTA

  1. Seluruh peserta wajib mengikuti perlombaan secara penuh dari awal sampai akhir,
  2. Peserta diwajibkan hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes untuk registrasi dan mengurus hal-hal sebelum kompetisi dimulai,
  3. Peserta diperkenankan diantar oleh 1 orang pendamping,
  4. Jika ada peserta yang terlambat maka peserta diizinkan mengikuti pelaksanaan tes dengan waktu yang tersisa (tidak ada penambahan waktu pengerjaan),
  5. Apabila peserta melanggar segala ketentuan di atas, maka panitia berhak mendiskualifikasi peserta yang bersangkutan, baik sebelum, selama, dan di akhir kompetisi sebelum pemenang diumumkan,
  6. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat,

HADIAH

Hadiah Walisongo Science Competition

TATA TERTIB Walisongo Science Competition 2022

  1. Peserta tidak diperkenankan membawa buku atau catatan dalam bentuk apapun,
  2. Peserta yang sedang berkompetisi tidak diperkenankan meninggalkan lokasi,
  3. Peserta wajib mengenakan tanda pengenal (name tag) selama acara kompetisi berlangsung (disediakan panitia),
  4. Selama kompetisi berlangsung, peserta dilarang membawa alat komunikasi seperti ponsel dan sejenisnya,
  5. Selama pelaksanaan kompetisi peserta dilarang membawa kalkulator,
  6. Apabila peserta melanggar segala ketentuan di atas, maka panitia berhak untuk mendiskualifikasi peserta yang bersangkutan baik sebelum, selama, dan di akhir kompetisi sebelum pemenang diumumkan,

KETENTUAN PEMENANG

  1. Pemenang adalah peserta terbaik dengan nilai tertinggi dari hasil penilaian dewan juri,
  2. Keputusan dewan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat,
  3. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Walisongo Science Competition 2022 ini dapat menghubungi panitia.

PENUTUP

Jika ada hal-hal lain diluar teknis acara ini, akan diberitahukan dan ditetapkan kemudian sebelum tanggal 12 Juni 2022.

JUKNIS WALISONGO SCIENCE COMPETITION 2022
JUKNIS WALISONGO SCIENCE COMPETITION 2022

Profil SMA Walisongo Sragen

Profil SMA Walisongo Sragen – Satuan Pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar semua program pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik, maka harus didukung oleh perencanaan yang baik. Salah satu dokumen yang harus disiapkan di dalam sistem perencanaan di sekolah adalah dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum memiliki posisi strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi visi, misi dan tujuan pendidikan suatu bangsa, di dalamnya terkandung sentral muatan-muatan nilai yang akan ditransformasikan kepada peserta didik.

Arah dan tujuan kurikulum mengalami pergeseran dan perubahan seiring dengan dinamika perubahan sosial yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Karena sifatnya yang dinamis dalam menyikapi perubahan, maka kurikulum pendidikan harus fleksibel dan futuristik. KTSP merupakan blue-print proses pembelajaran yang dirancang oleh Satuan Pendidikan.

Ketimpangan yang terjadi pada rancangan dokumen KTSP karena kurangnya respon terhadap perubahan sosial akan menimbulkan konsekuensi lahirnya output pendidikan yang “gagap” dalam beradaptasi dengan kondisi sosial dimaksud. Di sinilah peran penting rancangan dokumen KTSP dalam mewujudkan keunggulan mutu lulusan yang yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab, kemasyarakatan dan kebangsaan, sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional.

Pelaksanaan K-13 berfokus pada mewujudkan kompetensi yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi targetnya. Dokumen KTSP diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kewenangan dalam melaksanakan kurikulum 2013.

Dengan berfungsinya KTSP sebagai acuan maka semua pihak dapat fokus pada pencapaian tujuan, menerapkan aturan main dalam menerapkan prosedur program, serta proses kegiatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk mengembangkan kompetensi dirinya dalam perubahan kehidupan pada abad ke-21. Di samping itu, diharapkan pula seluruh pergerakan para pemangku kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan baik pendidikan dan pembelajaran terutama dalam mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum.

Dalam mendukung pemenuhan dokumen dan implementasi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dipandang perlu membentuk Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Penjaminan Mutu yang mengelola sistem evaluasi proses dan pencapaian program pelaksanaan kurikulum. Kedua Tim merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya menjadi komponen sistem penjaminan terwujudnya proses pelaksanaan kurikulum yang efektif untuk terwujudnya keunggulan mutu lulusan.

Demikian juga dengan SMA Walisongo Karangmalang, KTSP dianggap penting untuk disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan. KTSP disusun dengan mengacu prosedur yang ada serta melibatkan Tim Pengembang Kurikulum dan Tim Pengembang Sekolah. Diharapkan dengan keterlibatan semua pihak terkait dalam menyusun KTSP ini, muatan di dalamnya menjadi pedoman yang disepakati dan dicita-citakan bersama.

Pondok Pesantren Walisongo Sragen, adalah suatu pondok terbesar di sragen. Ponpes walisongo sragen dibawah asuhan Abah KH Ma’ruf Islamuddin, ini bertempat di Sungkul, Plumbungan, Karangmalang, Sragen. Ponpes yang bisa disebut ponpes yang bertempat di tempat strategis ini, telah memiliki sekitar 700 santri putra maupun putri.

Dengan lokasi di central kota sragen tugu adipuro ke selatan sekitar 500 m. Terdapat plat besar bertuliskan “Pondok Pesantren Walisongo Sragen”.

Pendidikan dalam pondok pesantren walisongo sragen mulai dari, KB-TK, SDI Walisongo, SMP Walisongo, SMA Walisongo, dan Mu’allimin Walisongo. Tidak hanya ponpes berbasis salafiyyah dengan nahwu sorof, ’imrithi, maupun fiqihnya. Pondok pesantren ini juga memiliki sejumlah program unggulan lain.

Pendidikan idealnya dapat menjadi agen perubahan, karena pendidikan dapat memberikan arah yang jelas bagaimana menghadapi perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan akan terasa dapat dilalui dengan baik dan dijadikan sebagai landasan dalam mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia apabila pendidikan dijadikan pilar utama dalam perubahan tersebut.

Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, pendidikan masih jauh untuk dapat dikatakan sebagai agen perubahan. Hal tersebut dikarenakan variatifnya tantangan seperti masalah mutu pendidikan, relevansi pendidikan, akses pendidikan, dan manajemen sistem pendidikan nasional. Tantangan tersebut mesti dihadapi untuk dapat mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya serta mewujudkan cita-cita bangsa.

SMA Walisongo merupakan satuan pendidikan yang memiliki potensi bagus dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Penyenggaraan pendidikan dengan mengacu pada aturan pemerintah dengan tambahan materi agama islam serta pemupukan kemandirian siswa dengan konsep boarding school membuat sekolah ini pantas menarik minat masyarakat. Pendidikan reguler, agama, dan pengembangan karakter tersebut menjadi daya tarik orang tua untuk menaruh kepercayaan urusan pendidikan terhadap institusi ini.

Baca juga: Walisongo Science Competition 2022

Profil SMA Walisongo Karangmalang Sragen

Profil SMA Walisongo Sragen

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.

Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan (Permen No. 22 tahun 2006).

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah di SMA Walisongo Karangmalang dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut:

  1. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  2. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya (BSNP, 2006).

1. Organisasi Ikatan Santri Walisongo (ISWA)

Organisasi ini merupakan suatu organisasi tertinggi di pondok walisongo. Gus Mustawa (putra Abah KH Ma’ruf Islamuddin) lah yang mencetuskan dibuatnya organisasi ini. ISWA yang berdiri sejak 2012 ini dipimpin atau diikuti oleh seluruh santri, yang menjadi pengurus ISWA adalah kakak-kakak kelas 11 SMA. Sejumlah angkatan yang telah memimpin organisasi ini yaitu, Sang Pelopor, The Second, KOMPAS, Khalifa, Az-Zam, Argani,dan yang sekarang tengah berjalan dalam masa kepemimpinannya yaitu Gendhewa Generation. Tidak semata-mata organisasi ini dibentuk, akan tetapi banyak tujuan mengapa organisasi ini berdiri, antara lain.

  1. Untuk melatih berorganisasi
  2. Melatih bagaimana dipimpin dan memimpin

Dan untuk lebih jelasnya anda bisa tahu dengan mondok sendiri di pondok walisongo sragen ini.

2. Muhadatsah bahasa arab

Program berbahasa arab ini ditujukan untuk seluruh santri pondok pesantren walisongo sragen. Bahasa arab telah menjadi percakapan sehari-hari di pondok ini. Dengan dibentuknya ISWA Bagian Bahasa yang mengontrol berjalannya program bahasa arab ini. Diharapkan seiring bertambahnya tahun, maka program bahasa arab di pondok ini semakin maju untuk kedepannya. Pemberian kosakata minimal 2x sehari, dan mengadakan muhadatsah(percakapan) di hari minggu pagi, diharapkan program bahasa arab dapat berjalan dengan baik.

3. Extrakulikuler

Yang menjadi kekhasan dari ponpes walisongo juga terdapat dalam ekstrakulikulernya. Ada banyak sekali ekstra di pondok pesantren walisongo sragen ini, misal:

  • Sepak bola
  • Rebana (vocal, keyboard, perkusi)
  • Multimedia
  • Badminton
  • Tata rias
  • Menjahit
  • Jaringan
  • Administrasi
  • Dan masih banyak lagi.

Sebagai salah satu bukti kemarin ponpes walisongo sukses menjadi runner up dalam Liga Santri Nusantara (LSN) dalam ajang sepak bola. Ekstra rebana telah menjuarai banyak sekali perlombaan hadrah dalam kota maupun luar kota (Muna_red).

Open chat
1
Butuh bantuan?
Assalaamu'alaikum... Ada yang bisa kami bantu?