BEST PRACTICES
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGINTREPRETASIKAN PROYEKSI VEKTOR GAYA PADA MATERI HUKUM NEWTON BENDA MIRING BERBASIS WEB SIMULASI
Oleh Ngadi Parjoko, S.Si.
SMA Walisongo Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah ngadiparjoko96@guru.sma.belajar.id
Abstrak
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri. Dalam pembelajaran sains khususnya Fisika selain dibutuhkan kemampuan dalam matematika dasar yang baik dan membuat narasi dalam menyimpulkan sebuah hukum atau konsep juga dibutuhkan kemampuan dalam menginterpretasikan grafik hubungan antara dua besaran. Salah satu inovasi yang dilakukan di SMA Walisongo Karangmalang saat pembelajaran Fisika materi Hukum Newton adalah dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis web simulasi. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan kemampuan interpretasi grafik peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran problem based learning berbasis web simulasi e-learning. Hasil tulisan ini dapat dijadikan referensi bahan evaluasi dan implementasi khususnya bagi guru Fisika yang ingin menerapkan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk optimalisasi hasil belajar fisika berbasis web simulasi.
Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), pembelajaran fisika, web simulasi
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengambangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan (Ihsan, 2011: 2). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena melalui pendidikan manusia memperoleh pengetahuan keterampilan dan nilai. Dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat membawa suatu bangsa kearah yang lebih baik. Untuk meningkatkan generasi muda yang berkualitas dan dapat bersaing pada abad 21 diperukan pendidikan yang lebih baik.
Salah satu bunyi Permendikbud yaitu “Pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi digunakan untuk meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran”(Permendikbud 2016, No 22). Dengan adanya pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikan, karena teknologi merupakan faktor pendukung dalam pembelajaran abad 21.
Di zaman ini telah terjadi pergeseran paradigma pendidikan, yang mana alat tulis yang sebelumnya digunakan sebagai alat untuk menulis telah bergeser kearah digital. Oleh karena itu peserta didik dituntut untuk siap dalam menghadapi generasi milenial yaitu generasi dimana mereka lebih cepat dari apa yang diajarkan terkait dengan pemanfaatan teknologi. Dengan adanya teknologi semua pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, salah satunya dibidang pendidikan.
Untuk dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran para ahli menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran konstruktif. Dengan adanya perubahan paradigma belajar maka ada perubahan fokus pembelajaran dari berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Pembelajaran dengan lebih memberikan nuansa yang harmonis antara guru dan siswa dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berperan aktif dan mengkontruksi konsep-konsep yang telah dipelajari.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa bertujuan agar siswa memiliki motivasi tinggi dan kemampuan belajar mandiri serta bertanggungjawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pembelajaran yang berpusat pada siswa salah satunya adalah pembelajaran berbasis masalah.
Dalam pembelajaran sains khususnya Fisika selain dibutuhkan kemampuan dalam matematika dasar yang baik dan membuat narasi dalam menyimpulkan sebuah hukum atau konsep juga dibutuhkan kemampuan dalam menginterpretasikan grafik hubungan antara dua besaran. Banyak para ilmuan melakukan demonstrasi dalam berbagai penyajian penulisan grafik dan tabel, mereka membuat dan menghubungkan untuk mengekspresikan ide, menafsirkan makna dan ide, menjelaskan fenomena dan membuat prediksi (Kozma Chin, Russhel dan Max: 2000).
Vektor gaya dalam pembelajaran Fisika sering menjadi pembahasan pada seluruh bahasan Hukum Newton. Dari kondisi ini penulis merasa kemampuan intrepretasi memproyeksikan vector gaya di materi Hukum Newton benda miring pada peserta didik sangat penting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini:
- bagaimana mengembangkan model pembelajaran Problem Based Learning yang dapat meningkatkan kemampuan memproyeksikan vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring berbasis web simulasi e-learning peserta didik?
- Bagaimana efektivitas media pembelajaran berbasis teknologi yang dipadukan dengan merancang peta konsep untuk menguatkan pemahaman peserta didik?
C. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan Penulisan dan pengembangan ini adalah:
- Untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan kemampuan interpretasi grafik peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran problem based learning berbasis web simulasi e-learning.
- Untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran berbasis teknologi dalam membantu pemahaman mengintrepretasikan proyeksi vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring berbasis web simulasi e-learning.
D. Manfaat
Dalam pelaksanaan penelitian ini melibatkan Kepala Sekolah, rekan sejawat, dan kontribusi siswa di SMA Walisongo Sragen. Berikut ini adalah salah satu hasil tampilan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa saat menggunakan web simulasi e-learning yang telah disediakan:
Gambar 1. Tampilan Simulasi Pembelajaran Fisika Proyeksi Vektor pada Benda Miring menggunakan Web Simulasi Ophysic (https://ophysics.com)
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kepas SMA Walisongo Karangmalang. Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Memberikan pengalaman positif dalam pembelajaran Fisika yang dapat digunakan oleh rekan sejawat untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengintrepretasikan proyeksi vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring berbasis web simulasi e-learning.
- Menumbuhkan motivasi belajar Fisika dan berfikir kiritis siswa
E. Kesimpulan
Dari keterangan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Model pembelajaran problem based learning yang dibantu dengan media simulasi interaktif dapat membantu pemahaman peserta didik dalam menginterpretasikan vektor gaya pada materi Hukum Newton pada benda miring
- Merancang peta konsep dari hasil pembelajaran yang didapat peserta didik dapat mengkontruksi pemahaman peserta didik lebih komprehensif
F. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa saran, diantaranya:
- Perlu menambah jumlah pertemuan untuk memperdalam kemampuan interpretasi grafik
- Pembuatan LKPD yang lebih sederhana namun memuat langkah-langkah dan permasalahan yang kontekstual
- Penggunaan alternatif media simulasi untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sudirman. 1990. Media Pendidikan Pengajaran dan Pengembangan. Jakarta: Rajawali. Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga: Jakarta Balai
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Holida, S. M., Alawiyah, T., & Sutisna, H. (2016). Penerapan Animasi InteraktifDalam Pengenalan Aksara Sunda. Jurnal Informatika, 1(2), 111-122. https://doi.org/10.31311/ji.v1i2.39
Komentar Terbaru