Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Melalui PKP Tahap II Berbasis Zonasi
Apa itu PKP?
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).
Program ini merupakan bagian dari program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Hari ini, 30 Desember 2019, beberapa Guru SMA Walisongo Karangmalang melakukan Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Melalui PKP Tahap II Berbasis Zonasi di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Sragen.
Semoga bermanfaat untuk kemajuan SMA Walisongo Karangmalang, aamiin.
Selasa, 19 Nopember 2019 merupakan hari dilaksanakannya PKKS di SMA Walisongo Karangmalang.
Pembimbingan oleh Asesor Drs. Parman, MM
PKKS merupakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah yang dilaksanakan rutin setiap tahun. PKKS kali ini akan dibimbing oleh kedua Asesor, yakni Pengawas Sekolah Bapak Drs. Parman, MM dan Drs. Sukardi, MM. Semoga dengan pelaksanaan PKKS pagi ini, bersamaan dengan pelantikan pengurus ISWA SMA Walisongo Karangmalang Sragen. Semoga bermanfaat, lancar semuanya, aamiin.
ISWA merupakan sebuah wadah organisasi santri Pondok pesantren Walisongo Sragen. Regulasi terpadu yang dikembangkan dan digodog secara simultan oleh Pengasuh beserta jajaran Dewan Ponpes Walisongo berhasil menelurkan berbagai macam Proker (Program Kerja) di setiap tahunnya. Dari berbagai program itulah, di masa akhir kepengurusannya akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Istilah yang lebih lazim dinamakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) ISWA.
Perlu kita ketahui, bahwa masa kepengurusan ISWA adalah satu tahun. Maka, secara otomatis LPJ ISWA juga dilakukan sekali dalam satu tahun. Di tahun 2019 ini, LPJ ISWA dilaksanakanhari ini, Senin, 18 Nopember 2019 di halaman SMP SMA Walisongo Sragen. Sampai artikel ini dimuat, LPJ ISWA masih terus berlangsung.
Hakikat utama dari prosesi penyampaian LPJ adalah oleh seluruh bagian pelaksana ISWA Pondok Pesantren Walisongo Sragen adalah sebagai bentuk tanggungjawab atas jabatan yang telah mereka emban selama satu tahun. Selain daripada itu, LPJ ISWA juga menjadi salah satu parameter penting dalam mengukur kemampuan dalam mengemban amanah sebagai pengurus organisasi ISWA.
Secara hierarki, pengurus ISWA terdiri dari 15 (lima belas) bagian yang dipimpin langsung oleh Presiden dan wakilnya. Adapun struktural di bawahnya ada Sekretaris, Bendahara, Koordinator Wali Kamar, Koordinator Non Wali Kamar, Keamanan, Bahasa, Kebersihan, Jama’ah, Kesehatan, Sarpras, Dokumentasi, Pendidikan, dan Kemandirian. Di antara bagian-bagian tersebut, ada tiga bagian yang masih dibagi lagi, yaitu bagian sarpras menjadi pembenahan dan keindahan, bagian pendidikan menjadi empat bagian yaitu pendidikan BM (Belajar Malam), kejami’ayahan, Alquran, dan ekstrakurikuler, serta bagian kemandirian menjadi bidang kuliner dan busana. Semuanya adalah santri SMA Walisongo Sragen.
Kaifiyah standar yang dilakukan dalam proses penyusunan LPJ ISWA dengan melalui pengecekan terhadap seluruh data kegiatan dan laporan yang diakumulasikan selama satu tahun. Guna mempermudah pencatatan data harian yang nantinya akan direkap selama satu tahun, para pengurus bekerja dengan penuh semangat. Seluruh pantauan yang dilakukan oleh Ketua Bagian masing-masing akan terecord dalam sebuah catatan khusus.
Untuk selanjutnya, pengakumulasian data penilaian selama setiap bulannya akan ditotal secara keseluruhan. Data inilah yang akan digunakan sebagai dasar laporan tahunan, serta akan ditunjukkan hasilnya dalam Laporan Pertanggungjawaban ISWA.
Jika diterangkan secara detil, mekanisme pelaporan tiap bidang melalui sidang pleno dengan cara memperlihatkan bukti-bukti data dan inventaris (penambahan, pengurangan maupun yang diamanahkan sebelumnya). Selanjutnya, Kabid akan membacakan hasilnya di hadapan seluruh elemen keluarga besar Pondok Pesantren Walisongo Sragen.
Apakah semua rangkaian itu semua sudah selesai?
Belum. Acara terakhir adalah pemberian penilaian akhir yang ditentukan berdasarkan KKM yang di dalamnya meliputi kriteria daya dukung, fasilitas, prioritas, data yang valid, seberapa luas bagian tugas, dan beban tugas yang diemban.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyaksikan secara langsung prosesi penyampaian LPJ ISWA melalui laman video streeming dengan link di bawah ini:
Setidaknya, amanah yang diemban para siswa SMA Walisongo yang begitu besar menjadi cerminan bagi para santri yang saat ini masih menjadi anggota untuk lebih semangat dalam berdikari mewujudkan Visi dan Misi Pondok dengan implementasi Visi Misi SMA Walisongo Sragen. Salam semangat (Mr. Joe).
Pemilu ISWA Pondok Pesantren Walisongo Sragen – Salah satu ciri khas Pondok Pesantren Walisongo Sragen adalah adanya pendidikan formal di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, dalam hal ini SMP Walisongo Karangmalang atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah, dalam hal ini SMA Walisongo Karangmalang.
Nah, ketika kita mengenal istilah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dalam setiap jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengan Atas (SMA). Berbagai tugas dan fungsi dalam menjalankan semua kegiatan keorganisasian Sekolah tersebut adalah Siswa Siswi yang tergabung dalan OSIS Sekolah. Nah, di sini, para Santri Pondok Pesantren Walisongo Sragen khususnya di Sub SMP dan SMA Walisongo mempunyai wadah yang sama persis bahkan melebihi Poksi Tugas Pokok dan Fungsi OSIS dengan nama ISWA (Ikatan Santri Walisongo).
Apa itu ISWA?
ISWA secara kepanjangan kata Ikatan Santri Walisongo. Walau demikian, bukan dimaknai sebagai ikatan alumni saja, namun lebih jauh daripada itu.
Secara umum, tugas ISWA adalah mengelola semua bentuk kegiatan keorganisasian di lingkup Pondok dan Sekolah (baik SMP dan SMA Walisongo).
Dengan demikian, tugas ISWA lebih banyak di berbagai bidang tidak hanya di lingkungan sekolah semata, namun juga sampai pada semua kegiatan di Pondok Pesantren Walisongo Sragen. Wadah ISWA inilah yang menjadi model pendidikan fundamental utama guna menjadikan para santri lebih cekatan.
Model Pemilu Presiden ISWA Pondok Pesantren Walisongo Sragen 2019
Pada hari ini, 2 November 2019 tengah memasuki masa Pemilu ISWA. Di hari ini, di halaman SMP dan SMA Walisongo Sragen tengah dilakukan pemilihan Presiden ISWA periode 2019/2020
Perlu Anda ketahui pula, model Pemilu yang dilakukan di Pesantren Walisongo dalam hal pemilihan Presiden ISWA ini tidak main-main. Di sini, para ssantri sudah berupaya “mengadopsi” sistem dan metode pemilihan KPU secara umum. Bahkan, di pemihan Presiden dan Wakil Pesiden ISWA tahun ini sudah menggunaan sistem Digitalisasi, tidak menggunakan metode konvensional (mencoblo kertas suara).
Kita ingat, model konvnesional tengah digunakan sejak ISWA berdiri. Hal ini menunjukkan bahwa kepiawaian para Santri dalam memajukan sistem pendidikan Pemilu tengah berada pada level yang lebih maju.
Berikut ini adalah beberapa potret Dewan Atatidz/Asatidzah yang tengah dan seleai menggunakan hak pilih di Bilik Suara:
Demikian sekilas informasi mengenai presesi Pemilu Presiden ISWA Pondok Pesantren Walisongo Sragen 2019. Semoga bermanfaat, salam.
Hari ini, 23 Oktober 2019 adalah hari bersejarah bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, setelah dilantik menjadi Presiden beberapa hari yang lalu, hari ini beliau kemudian mengumumkan secara resmi menteri-menteri yang akan membantunya di kabinet. Kabinet Presiden Jokowi sekarang ini diberi nama Kabinet Indonesia Maju.
Perkenalan
ini berlangsung di tangga veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu
(23/10/2019). Jokowi dan para calon menteri duduk lesehan.
Jokowi lalu memanggil satu per satu nama calon menteri dan mereka berdiri. Dia juga menjelaskan tugas yang akan diemban para menterinya
Nama Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma’ruf 2019/2024
Berikut ini susunan lengkap nama menteri Jokowi Kabinet Indonesia Maju 2019-2024:
1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Mahfud Md 2. Menteri Koordinator Perekonomian: Airlangga Hartarto 3. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan 4. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy 5. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno 6. Menteri Dalam Negeri: Muhammad Tito Karnavian 7. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi 8. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto 9. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna Laoly 10. Menteri Keuangan: Sri Mulyani 11. Menteri ESDM: Arifin Tasrif 12. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita 13. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto 14. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo 15. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar 16. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi 17. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo 18. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziyah 19. Menteri Desa dan PDTT: Abdul Halim Iskandar 20. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono 21. Menteri Kesehatan: dr Terawan 22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim 23. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro 24. Menteri Sosial: Juliari Batubara 25. Menteri Agama: Fachrul Razi 26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama 27. Menkominfo: Johnny G Plate 28. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki 29. Menteri PPPA: Gusti Ayu Bintang Darmavati 30. MenPAN-RB: Tjahjo Kumolo 31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa 32. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil 33. Menteri BUMN: Erick Thohir 34. Menpora: Zainudin Amali
Jaksa Agung: ST Burhanuddin Sekretaris Kabinet: Pramono Anung Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia
Komentar Terbaru