by Admin SMA Walisongo Sragen | Nov 27, 2018 | Berita, Kegiatan
Senin, 26 Nopember 2018 SMA Walisongo Sragen tengah mengadakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) bagi kelas XII, dan Penilaian Akhir Sekolah (PAS) bagi siswa kelas X dan XI baik peminatan IPA maupun IPS.
Kegiatan UAS dan PAS ini dilaksanakan rutin tiap akhir satu semester, baik I dan II dengan mengacu pada aturan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang terimplementasi dan terjadwal sesuai Kaldik (Kalender Pendidikan).
SMA Walisongo Sragen dalam upaya mensukseskan dunia pendidikan baik formal maupun diniyah, selalu berkomitmen menjunjung nilai karakter Panca Darma Pondok Pesantren Salafiyah Walisongo Sragen melalui berbagai macam Program, diantaranya pembinaan ruhiyah sebelum proses mengerjakan soal di dalam kelas.
Salah hal yang perlu konsisten dilakukan dalam hal ini adalah adanya Apel Pagi selepas Sholat Dhuha di halaman Sekolah. Harapanya, nilai karakter Pesantren yang ditanamkan sejak dini mampu menjadi penguat nilai ruhiyah para santri yang akan terjun, berjuang dalam lapisan masyarakat.

Kegiatan PAS dan UAS di SMA Walisongo berjalan dengan lancar, dan semoga mereka bisa mendapatkan nilai yang maksimal dan bermanfaat, aamiin.
by Admin SMA Walisongo Sragen | Nov 25, 2018 | Berita, Kegiatan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/SMK di seluruh Indonesia insyalloh akan dilamsadilak bulan April 2019 mendatang. Untuk itu, berbagai persiapan satuan pendidikan selayaknya sejak sekarang menjadi hal utama. Jangam sampai, ujian yang begitu krusial gag dilaksanakan gara-gara minimnya persiapan dalam segi apapun.
Kepada Segenap Satuan Pendidikan, Proktor dan Teknisi UNBK , dimohon untuk mulai mempersiapkan Lab komputer/ruang ujian, adapun yg perlu dipersiapkan adalah :
1. Server Utama, pastikan server utama dalam keadaan Fit (akan lebih baik jika Fresh Instal).
2. Server Cadangan, pastikan server cadangan tersedia dan dalam keadaan Fit (akan lebih baik jika Fresh Instal).
3. Jaringan Client Menggunakan LAN (Bukan WIFI), pastikan jaringan client dlm keadaan baik dan semua koneksi dari client ke server atau sebaliknya lancar
4. Koneksi Internet, pastikan koneksi internet lancar baik saat singkronisasi maupun saat pelaksanaan, siapkan jg cadangan koneksi (modem external) jika sewaktu2 ada gangguan.
5. VHD Fresh, pastikan VHD yg akan digunakan adalah VHD Fresh (akan lebih baik jika dr extrak asli).
6. HardDisk External, persiapkan External HardDisk untuk Copy VHD Singkron dan VHD Harian.
7.FlashDisk, persiapkan Flashdisk untuk menampung _Folder Dump_ dari fitur Transfer Respons.
8. UPS, pastikan UPS bisa bertahan minimal 15 menit, agar bisa dilakukan reset login dan mematikan Virtual sesuai prosedur sehingga waktu pengerjaan siswa bs berhenti dan VHD tidak rusak.
9. Genset, pastikan genset tersedia khusus wilayah yang rawan pemadaman listrik, (jika mampu)
10. Pengaturan Server dan Pengaturan Sesi diweb UNBK, pastikan jumlah server utama dan server cadangan sdh sesuai dan pengaturan sesi juga direncanakan jangan sampai ada siswa yg salah sesi atau tertinggal.
11. Literasi Proktor/Teknisi pastikan proktor/teknisi melakukan literasi terhadap buku manual unbk, troubleshooting unbk dan referensi pelaksanaan unbk
12. *lKesehatan Proktor dan Teknisi, perhatikan kesehatan masing2 agar saat pelaksanaan bisa maksimal menjalankan Tugas Negara.
Catatan :
Selalu komunikasikan dg HD Kabupaten jika ada kendala apapun, jangan langsung ke HD Prov maupun Proteknas karena nantinya akan mempersulit diri sendiri (HD Prov dan Proteknas hanya akan menerima laporan dan penjelasan dr HD Kab.)
Pengaduan masalah dilakukan melalui TIKET BANTUAN.
by Admin SMA Walisongo Sragen | Nov 23, 2018 | Berita, ISWA, Kegiatan
Sragen, WalisongoNews – Pada tanggal 22 oktober 2018, di alun – alun Sragen terdapat sebuah acara yang dibangga –banggakan para santri yaitu acara Hari Santri Nasional, disini terdapat ratusan santri dan para penggurus NU yang berdatangan dari berbagai daerah, khususnya dari Sragen. Acara ini dimulai dengan adanya upacara yang dilaksanakan sekitar pukul 08.05 WIB.

Drumband dari MI Ma’arif Tanggan ikut memeriahkan acara tersebut. Setelah itu dilanjutkan menyanyikan lagu wajib Indonesia raya dan himne Hari Santri. Pembacaan oleh Pembina upacara yakni Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku Bupati Sragen. Lalu, pembacaan resolusi jihad. Setelah itu dilanjutkan pembacaan ikrar santri dilanjut dengan amanat Pembina, tidak lupa juga menyanyikan Mars Syubanul Wathon, dan Mars hari santri. Acara yang terakhir pembacaan do’a dan penutup.
Baca juga: Pemilu ISWA Periode 2019 Pondok Pesantren Walisongo Sragen
Tidak beda jauh dengan tahun kemarin, setelah acara selesai ada penyerahan resmi 11 mobil ambulance, 1 mobil banser dan 1 sepeda motor Vario. Setelah itu ada pembagian piala bagi pemenang lomba. Piala terbanyak diraih oleh pondok pesantren Mambaut Thoyyibah Mondokan.
Acara ini selesai sekitar pukul 10.05 WIB. Para santri dan tamu undangan lainnya meninggalkan alun-alun.Tapi, setelah selesai acara petugas acara dari ponpes walisongo membersihkan alun-alun. Sekitar 50 santri dari ponpes walisongo menjadi petugas kebersihan lingkungan sebagai tanda cinta terhadap alam sekitar. Adapun juga petugas untuk hiburan atau pengisi sela waktu ada IHWA (Ikatan Hadroh Walisongo).
by Admin SMA Walisongo Sragen | Nov 22, 2018 | Berita, Gallery, ISWA, Kegiatan
Sisi sederhana dalam implementasi demokrasi dalam keberjalalan ISWA sebagai wujud garda depan Pondok adalah melalui pemilihan Presiden ISWA. Presiden yang dimaksud di sini seperti halnya sebagai sosok Eksekutif dalam Pondok Pesantren Walisongo Sragen. Mereka akan menjalankan roda pemerintahan Pondol satu tahun ke depan (jangan samakan dengan kurun waktu jabatan Presiden di negara kita yakni 5 tahun).
Sosok presiden ISWA yang terdiri dari 4 orang yang tetbagi dalam 2 paket pemimpin, satu pasang bagi Santri Putra dan satu paket lagi untuk santri Putri. Mereka dipilih laiknya sebuah pesta demokrasi di Indonesia, yakni dipilih berdasarkan asas demokrasi, LUBER.
Pola pemilihan Presiden ISWA yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan tersentral menjadi satu (kalau dalam pemerintahan terbagi menjadi sebuah hierarki yang panjang, KPU Pusat, KPU Propinsi, KPU Kabupaten, hingga Panitia Pemilihan Kecamatan dan Desa). Mereka berupaya menjalankan sistem pemilihan yang adil tanpa ada proses interfensi dari Santri maupun Pengasuh.
Hebatnya lagi, metode yang digunakan dalam penyampaian Visi Misi yang dinamakan masa kampanye juga diatur sedemikian rupa. Para Paslon berupaya berebut suara dari para rekan sejawat, sampai pada para dewan Asatidz Asatidzah.
Krmarin, 14 Oktober 2018 menjadi tonggak sejarah baru bagi Pondok Pesantren Walisongo Sragen. Proses demokrasi pemilihan Presiden ISWA dimulai dengan gegap gempita riang para santri. Mereka berduyun-duyun menggunakan hak pilih untuk memberikan hak suaranya guna memperoleh santri idola, pemimpin mereka 1 tahun ke depan.
Bagi santri demisioner, akan mempertanggungjawabkan kepemimpinan selama satu tahun jabatan yang diemban melalui majelis kehormatan di depan Pengasuh, Dewan Asatidz, dan seluruh santri Pondok Walisongo Sragen.

Abah K.H Ma’ruf Islamuddin memberikan Hak Suara pada Pemilu ISWA Periode 2019

Gus Mustawa Mencoblos saat Pemilu ISWA 2019
by Admin SMA Walisongo Sragen | Nov 21, 2018 | Berita
Pondok Pesantren Walisongo Sragen Juara LSN Region II Jateng 2017
Kesebelasan Ponpes Wali Songo Sragen meraih Juara Liga Santri Nusantara (LSN) Region II Jateng setelah di laga final menundukkan Darul Muttaqien dari Temanggung dengan skor telak 5-0 di Stadion Taruna Sragen, Sabtu (7/10/2017).
Striker Faishal menjadi bintang kemenangan Wali Songo dengan tiga gol atau hattrick yang diciptakannya. Disaksikan ribuan suporternya sendiri yang memadati Stadion Taruna, Wali Songo tampil perkasa. Mereka langsung tampil menggebrak sejak peluit kick off dibunyikan.
Laga baru berjalan lima menit, Triyono mampu membawa Wali Songo unggul 1-0 atas wakil Temanggung. Faishal mampu menggandakan keunggulan Wali Songo pada menit ke-28. Dua menit berselang, Faishal mencetak gol keduanya yang membawa timnya menang 3-0 di babak pertama.
Pada babak kedua, Wali Songo tidak mengendorkan serangan. Namun, lini belakang Darul Muttaqien tampil disiplin sehingga mampu menggagalkan sejumlah peluang dari Wali Songo di awal babak kedua. Terus menerus digempur, gawang Darul Muttaqien akhirnya bobol juga.
Faishal mencetak gol ketiganya pada menit 59 yang membawa Wali Songo unggul 4-0. Di pengujung babak kedua, Wali Solo kembali menambah gol melalui kaki Muarif. Skor 5-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
“Wali Songo berhak membawa pulang uang pembinaan senilai Rp5 juta. Sementara Darul Muttaqien berhak membawa pulang uang pembinaan senilai Rp4 juta. Wali Songo berhak melaju ke putaran nasional pada akhir Oktober 2017 di Bandung,” papar Koordinator LSN Region II Jateng Ali Sutopo saat dihubungi wartasragen.com, Sabtu (7/10/2017).
by Admin SMA Walisongo Sragen | Nov 21, 2018 | Berita
Pondok Pesantren Walisongo Sragen, Jawa Tengah merupakan salah satu pesantren termasyhur dengan dakwah melalui seni rebana oleh para ulama dan kiainya. Perkembangan pesantren yang berdiri tahun 1994 ini cukup pesat, yaitu dengan berdirinya Madin (Madrasaha Diniyah) pada tahun 1999, serta lembaga pendidikan lain di berbagai jenjang dalam rentang pembangunan antara tahun 2006 hingga 2008.
Namun dibalik perkembangan pendidikan yang pesat serta di tunjang dengan fasilitas yang belajar yang lengkap tersebut, pesantren Walisongo ternyata memiliki ciri khas kesenian rebana yang mana dari awal berdirinya pesantren sampai saat ini. Grup rebana tersebut selalu memiliki jadwal dakwah yang padat, artinya seni rebana pesantren Walisongo selalu dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi dengan senantiasa berpegang pada ajaran agama, sehingga masyarakat selalu merindukan kehadiran nasihat bijak melalui syair shalawat yang dibawakan rebana walisongo
Secara individu KH Ma’ruf Islamuddin yang merupakan pengasuh pesantren sekaligus penggagas seni rebana Walisongo, memang senang dengan seni, terutama seni tarik suara. Kiai Ma’ruf memiliki moto ‘Dengan ilmu hidup lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah, dan dengan agama hidup jadi terarah’, dan moto tersebut juga tertuliskan di studio rekaman Al Muntaha Record milik pesantren Walisongo.
Merujuk dari ciri khas para ulama yang menggunakan seni sebagai media dakwah, Kiai Ma’ruf Islamuddin pun juga menggunakan pedekatan seni. Seni dalam berdakwah merupakan sarana menyebarkan agama Islam yang telah dijelaskan di atas merupakan warisan dari para wali yang telah terbukti telah mengislamkan hampir semua wilayah di Jawa.
Latar belakang dakwah dengan seni rebana
Sementara hal yang melatar belakangi dipilihnya rebana sebagai sarana dalam berdakwah, karena jamaah yang dihadapi sangat heterogen dilihat dari segi keimanan, maka Kiai Ma’ruf menggagas bagaimana caranya dakwah itu disampaikan melalui seni dan bisa dikemas sedemikian rupa sehingga bisa diterima oleh masyarakat. Sehingga munculah ide itu berupa dakwah dengan kesenian musik rebana.
Seiring kemajuan teknologi dan pemenuhan kebutuhan dakwah di masyarakat, maka pesantren Walisongo melakukan upaya dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi kesenian rebana ini dengan beberapa cara. Diantaranya yaitu menjaring minat dan bakat santri serta siswa melalui kegiatan ektrakurikuler rabana, reorganisasi pemain rebana, mendirikan studio rekaman agar musik rebana bisa dinikmati orang setiap saat dengan kasetnya, dan mendirikan studio radio Walisongo Sragen agar masyarakat bisa mendengarkan ceramah Kiai Ma’ruf dan rebana tanpa melihat langsung.
Ternyata upaya mempertahankan eksistensi rebana tersebut secara tidak langsung juga bepengaruh terhadap meningkatnya jumlah santri. Hal tersebut dikarenakan dalam setiap dakwahnya, baik secara langsung maupun dalam kaset VCD yang diperjual belikan, keberadaan pesantren Walisongo turut serta dipromosikan. Dalam setiap penerimaan santri baru, banyak yang mengaku mengetahui pesantren Walisongo dari kaset maupun dari nada dan dakwah yang ditampilkan rebana Walisongo.
Tidak hanya grup seni rebana yang beranggotakan santri dewasa yang disibukan dengan padatnya jadwal, namun grup seni rebana Madrasah Integral Walisongo pun tahun ini meraih juara tingkat kabupaten dan prestasi itu diraih selama empat kali berturut-turut.
Komentar Terbaru