Tentang SMA Walisongo Karangmalang Sragen
Pondok pesantren walisongo sragen, adalah suatu pondok terbesar di sragen. Ponpes walisongo sragen dibawah asuhan Abah KH Ma’ruf Islamuddin, ini bertempat di Sungkul, Plumbungan, Karangmalang, Sragen. Ponpes yang bisa disebut ponpes yang bertempat di tempat strategis ini, telah memiliki sekitar 700 santri putra maupun putri. Dengan lokasi di central kota sragen tugu adipuro ke selatan sekitar 500 m. Terdapat plat besar bertuliskan “Pondok Pesantren Walisongo Sragen”.
Pendidikan dalam pondok pesantren walisongo sragen mulai dari, KB-TK, SDI Walisongo, SMP Walisongo, SMA Walisongo, dan Mu’allimin Walisongo. Tidak hanya ponpes berbasis salafiyyah dengan nahwu sorof, ’imrithi, maupun fiqihnya. Pondok pesantren ini juga memiliki sejumlah program unggulan lain.
Pendidikan idealnya dapat menjadi agen perubahan, karena pendidikan dapat memberikan arah yang jelas bagaimana menghadapi perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan akan terasa dapat dilalui dengan baik dan dijadikan sebagai landasan dalam mewujudkan pembangunan masyarakat Indonesia apabila pendidikan dijadikan pilar utama dalam perubahan tersebut.
Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, pendidikan masih jauh untuk dapat dikatakan sebagai agen perubahan. Hal tersebut dikarenakan variatifnya tantangan seperti masalah mutu pendidikan, relevansi pendidikan, akses pendidikan, dan manajemen sistem pendidikan nasional. Tantangan tersebut mesti dihadapi untuk dapat mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya serta mewujudkan cita-cita bangsa.
SMA Walisongo merupakan satuan pendidikan yang memiliki potensi bagus dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Penyenggaraan pendidikan dengan mengacu pada aturan pemerintah dengan tambahan materi agama islam serta pemupukan kemandirian siswa dengan konsep boarding school membuat sekolah ini pantas menarik minat masyarakat. Pendidikan reguler, agama, dan pengembangan karakter tersebut menjadi daya tarik orang tua untuk menaruh kepercayaan urusan pendidikan terhadap institusi ini.
Profil SMA Walisongo Karangmalang Sragen
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan (Permen No. 22 tahun 2006).
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah di SMA Walisongo Karangmalang dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut:
- Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
- Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya (BSNP, 2006).
1. Organisasi Ikatan Santri Walisongo (ISWA)
Organisasi ini merupakan suatu organisasi tertinggi di pondok walisongo. Gus Mustawa (putra Abah KH Ma’ruf Islamuddin) lah yang mencetuskan dibuatnya organisasi ini. ISWA yang berdiri sejak 2012 ini dipimpin atau diikuti oleh seluruh santri, yang menjadi pengurus ISWA adalah kakak-kakak kelas 11 SMA. Sejumlah angkatan yang telah memimpin organisasi ini yaitu, Sang Pelopor, The Second, KOMPAS, Khalifa, Az-Zam, Argani,dan yang sekarang tengah berjalan dalam masa kepemimpinannya yaitu Gendhewa Generation. Tidak semata-mata organisasi ini dibentuk, akan tetapi banyak tujuan mengapa organisasi ini berdiri, antara lain.
- Untuk melatih berorganisasi
- Melatih bagaimana dipimpin dan memimpin
Dan untuk lebih jelasnya anda bisa tahu dengan mondok sendiri di pondok walisongo sragen ini.
2. Muhadatsah bahasa arab
Program berbahasa arab ini ditujukan untuk seluruh santri pondok pesantren walisongo sragen. Bahasa arab telah menjadi percakapan sehari-hari di pondok ini. Dengan dibentuknya ISWA Bagian Bahasa yang mengontrol berjalannya program bahasa arab ini. Diharapkan seiring bertambahnya tahun, maka program bahasa arab di pondok ini semakin maju untuk kedepannya. Pemberian kosakata minimal 2x sehari, dan mengadakan muhadatsah(percakapan) di hari minggu pagi, diharapkan program bahasa arab dapat berjalan dengan baik.
3. Extrakulikuler
Yang menjadi kekhasan dari ponpes walisongo juga terdapat dalam ekstrakulikulernya. Ada banyak sekali ekstra di pondok pesantren walisongo sragen ini, misal:
- Sepak bola
- Rebana (vocal, keyboard, perkusi)
- Multimedia
- Badminton
- Tata rias
- Menjahit
- Jaringan
- Administrasi
- Dan masih banyak lagi.
Sebagai salah satu bukti kemarin ponpes walisongo sukses menjadi runner up dalam Liga Santri Nusantara (LSN) dalam ajang sepak bola. Ekstra rebana telah menjuarai banyak sekali perlombaan hadrah dalam kota maupun luar kota (Muna_red).
Komentar Terbaru