Kepala Sekolah

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya Website sekolah ini dengan alamathttps://www.smawalisongokarangmalang.sch.id dapat kami perbaharui. Kami mengucapkan selamat datang di Website kami SMA Walisongo Sragen yang saya tujukan untuk seluruh unsur pimpinan, guru, karyawan dan siswa serta khalayak umum guna dapat mengakses seluruh informasi tentang segala profil, aktifitas/kegiatan serta fasilitas sekolah kami.

Kami selaku pimpinan sekolah mengucapkan terima kasih kepada tim pembuat Website ini yang telah berusaha untuk dapat lebih memperkenalkan segala perihal yang dimiliki oleh sekolah. Dan tentunya Website sekolah kami masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat umum dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan Website ini lebih lanjut.

Saya berharap Website ini dapat dijadikan wahana interaksi yang positif baik antar civitas akademika maupun masyarakat pada umumnya sehingga dapat menjalin silaturahmi yang erat disegala unsur. Mari kita bekerja dan berkarya dengan mengharap ridho sang Kuasa dan keikhlasan yang tulus dijiwa demi anak bangsa.

Terima kasih semoga Allah ‘Azza Wa Jalla menyertai doa kita semua……amin.

Tentang SMA Walisongo Sragen

SMA Walisongo Sragen merupakan sebuah lembaga pendidikan Formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Walisongo Sragen. SMA Walisongo ini berada di bawah naungan Yayasan Ponpes Walisongo yang diketuai oleh K.H Ma’ruf Islamuddin.

K.H Ma’ruf Islamuddin merupakan Ketua Tanfidziyah PC NU Kabupaten Sragen periode 2017-2022.

Untuk saat sekarang ini, SMA Walisongo Sragen terdiri dari dua jurusan, yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Saat sekarang ini peserta didiknya bisa dikatakan terbesar diantara Pondok Pesantren yang mengelola pendidikan Formal.

Keberadaan SMA Walisongo saat sekarang ini sudah diminati dan menjadi dambaan warga masyarakat di wilayah Kabupaten Sragen khususnya, umumnya bagi warga di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Siswa Siswi SMA Walisongo yang berasal dari luar Kota Sragen, misalkan saja dari Sumatera, Papua, DKI Jakarta, Jawa Timur, Semarang dan kota besar lainnya di Indonesia.

Sesuai dengan Panca Darma Pondok Pesantren Walisongo Sragen, harapannya SMA Walisongo benar-benar menjadi salah satu model Pendidikan berbasis Boarding School Modern namun tidak meninggalkan kultur Pondok Salafiyah. Jaya Semalanya.

Untuk melakukan pendaftaran Online Santri Baru SMA Waliosongo Sragen, silakan klik Laman Brosur Pendaftaran.

https://www.youtube.com/watch?v=O57kt1Amqfo&feature=emb_title
5/5

VISI MISI SMA WALISONGO KARANGMALANG SRAGEN

Visi SMA Walisongo Karangmalang Sragen

Sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan dan acuan operasional penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, maka Kurikulum SMA Walisongo Karangmalang disusun untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Adapun visi SMA Walisongo Karangmalang adalah “Terbentuknya Generasi Beriman, Bertaqwa, Berbudi, Cerdas, Terampil, serta Mandiri yang Berwawasan Lingkungan, Sosial dan Global”.

Misi SMA Walisongo Karangmalang Sragen

Upaya Mewujudkan Misi

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut di atas, misi SMA Walisongo Karangmalang adalah sebagai berikut:

  1. Menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancadharma Yayasan Pondok Pesantren Walisongo Sragen (YPPWS) yang selaras dengan nilai-nilai keimanan,
  2. Menerapkan nilai-nilai ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama Islam dan jati diri bangsa,
  3. Mengembangkan sikap akhlaqul karimah peserta didik di lingkungan sekolah, kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
  4. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) serta memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi,
  5. Menyalurkan minat dan bakat peserta didik dalam rangka pengembangan keterampilan untuk menggapai prestasi di berbagai bidang,
  6. Membentuk peserta didik yang disiplin, tanggung jawab, jujur, percaya diri, dan optimis agar dapat beradaptasi dengan lingkungan serta mampu berkompetisi di dunia global,
  7. Mengembangkan manajemen pendidikan yang transparan, kredibel, profesional, partisipatif, dan berorientasi kemajuan,
  8. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas pendidikan secara berkelanjutan melalui pengembangan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

Indikator Misi.

Indikator Misi SMA Walisongo adalah:

  1. PPDB mampu memperoleh input siswa yang berkualitas.
  2. Memiliki konsep pengelolaan sekolah dan peraturan kepegawaian.
  3. Terlaksananya Standar Pelayanan Minimal Sekolah.
  4. Terlaksananya peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan secara berkelanjutan melalui pelatihan dan workshop.
  5. Tercapainya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran secara terstruktur dan berkesinambungan.
  6. Tercipta budaya literasi sekolah dan Pondok (lingkungan sehari-hari).
  7. Mampu menggunakan peralatan laboratorium secara terampil dan terpadu.
  8. Memiliki program intra dan ekstra kurikuler yang mendukung peningkatan minat dan bakat siswa.
  9. Tercapainya hubungan harmonis dan kerjasama pro aktif antara Sekolah, Pondok Pesantren, Orang Tua/ Wali, Pemerintah, Masyarakat sekitar dan institusi lain.
  10. Memiliki jaringan kerja sama pendidikan lokal dan internasional.
  11. Memiliki pedoman perilaku warga Sekolah.
  12. Tercapainya pemahaman aqidah Islam Ahlus Sunah wal Jama’ah An Nahdliyah

Vaksinasi Masal – SMA Walisongo Turut Meredam Penyebaran Covid-19

Selasa, 14 September 2021Pagi ini, serentak semua Santri SMA Walisongo Karangmalang Sragen mengikuti vaksinasi masal. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini dalam rangka turut serta mencegah penyebaran virus Covid-19.

Pelaksanaan Vaksinasi Masal Santri SMP dan SMA Walisongo Karangmalang Sragen
Pelaksanaan Vaksinasi Masal Santri SMP dan SMA Walisongo Karangmalang Sragen

Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung. Mari kita kenali lebih jauh tentang vaksinasi Covid-19 sehingga kita lebih yakin tentang pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pencegahan Covid-19

Manfaat Vaksin Covid-19

Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh. Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat handal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang optimal, penyuntikan yang aman dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) yang minimal.

Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya. Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 dilakukan setelah kepastian keamanan dan keampuhannya ada, merupakan upaya untuk menurunkan kesakitan dan kematian dan mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd imunity). Selain itu, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat.

Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Saat ini, jumlah vaksin yang tersedia di Indonesia masih belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia sekaligus. Maka dari itu, ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin Covid-19 terlebih dahulu.Berikut ini adalah beberapa kelompok yang termasuk prioritas vaksin Covid-19:

Orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan Covid-19 karena tidak dapat melakukan jaga jarak secara efektif, seperti anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya

Orang yang memiliki penyakit penyerta dengan risiko kematian tinggi bila terkena Covid-19

Setelah semua kelompok prioritas di atas mendapat vaksin Covid-19, vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok penerima vaksin Covid-19 lainnya, mulai dari penduduk di daerah yang banyak kasus Covid-19 sampai ke seluruh pelosok Indonesia.

Syarat Penerima Vaksin Covid-19

Sejak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi mengumumkan pemberian izin penggunaan darurat alias Emergency Use Authorization (EUA) bagi Vaksin Sinovac pada Januari lalu, hampir semua lapisan masyarakat menunggu-nunggu kapan sekiranya mereka bisa mendapatkan giliran untuk menerima vaksinasi. Proses pemberian Vaksin Sinovac tahap pertama sendiri telah dituntaskan selama periode Januari – Februari 2021, dengan tenaga kesehatan sebagai mayoritas sasaran penerima. Saat ini, proses vaksinasi tahap kedua juga tengah disiapkan dengan sasaran penerima adalah kelompok lansia, petugas pelayanan publik, tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara dan pemerintahan, petugas keamanan, petugas transportasi, pekerja sektor pariwisata, wartawan dan pekerja media, serta atlet.

Pada tanggal 11 Februari 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: HK.02.02/II/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid, dan Penyintas COVID-19 serta Sasaran Tunda. Berdasarkan surat edaran terbaru ini, Kemenkes telah menambahkan beberapa kelompok yang tadinya masih menjadi ‘kontra indikasi’ sebagai penerima vaksin, menjadi ‘diperbolehkan’ untuk menerima vaksin dengan kondisi dan persyaratan tertentu.

Kelompok pertama yang disebut di dalam surat edaran tersebut adalah kelompok lansia, yang dikatakan dapat menerima Vaksin Sinovac sebanyak dua dosis, dengan rentang pemberian 28 hari di antara kedua dosisnya. Pada vaksinasi tahap pertama kemarin, memang kelompok lansia masih menjadi ‘kontra indikasi’ penerima vaksin, dengan pertimbangan bahwa pada saat itu, uji klinis Vaksin Sinovac yang melibatkan responden lansia belum selesai dan menunjukkan hasilnya, baik dari segi keamanan maupun kemanjurannya. Namun, seiring dengan selesainya uji klinis Vaksin Sinovac di Brazil dan Turki yang mana turut melibatkan responden lansia, BPOM dan Kemenkes pun turut mengevaluasi kebijakan pemberian Vaksin Sinovac untuk lansia.

Walaupun demikian, tentunya tidak semua kelompok lansia ‘boleh’ menerima Vaksin Sinovac. Pada lansia yang memiliki komorbid yang cukup berat, di mana dikhawatirkan kemungkinan efek samping lebih besar terjadi, atau pada lansia dengan gangguan sistem imun yang mana kecil kemungkinan kekebalan dapat terbentuk, pemberian vaksin tentunya tidak dipertimbangkan untuk diberikan. Oleh karena itu, sebelum pemberian vaksin, hendaknya lansia melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu untuk menentukan kelayakan mereka untuk menerima vaksin.

Sementara untuk kelompok Komorbid, dalam hal ini Hipertensi, dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining. Bagi kelompok komorbid dengan diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut. Bagi kelompok komorbid penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin. Selain itu penyintas COVID-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari 3 bulan. Begitupun ibu menyusui dapat juga diberikan vaksinasi.

Seluruh Pos Pelayanan Vaksinasi harus dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggungjawab Puskemas atau rumah sakit . Selanjutnya untuk kelompok sasaran tunda akan di berikan informasi agar datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh vaksinasi COVID-19.

Tetap Terapkan Protokol Kesehatan dan Dukungan Pelayanan Kesehatan Berkualitas

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, masyarakat diminta tidak hanya mengandalkan satu intervensi kesehatan saja. Upaya vaksinasi yang dilakukan saat ini, tidak semata-mata menjadi satu-satunya upaya melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Vaksinasi tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan protokol kesehatan. Harus diingat, perlu waktu untuk tubuh kita membentuk antibodi (kekebalan) sehingga siapa pun yang sudah divaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M), sampai pandemi dinyatakan berakhir.

Untuk itu selama belum tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka pencegahan paling efektif adalah kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh individu. Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan. Upaya edukasi dan komunikasi kepada masyarakat harus dilakukan seimbang antara vaksinasi dan protokol kesehatan. Langkah penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal, harus komprehensif dengan melibatkan protokol kesehatan yang ketat demi menekan lebih banyak jumlah orang yang terinfeksi.

Pada waktu bersamaan, upaya ini harus didukung pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sehingga mereka yang sakit semakin sedikit, dan mendongkrak angka kesembuhan. Dan hal ini akan menjadi sempurna jika vaksinasi dilakukan untuk mengurangi kerentanan terinfeksi, pengembangan keparahan gejala penyakit dan peluang penularan kepada orang lain.

Dari pemaparan di atas, bisa kita lihat bahwa vaksin Covid-19 membawa banyak manfaat, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi banyak orang. Oleh sebab itu, meskipun banyak beredar isu-isu seputar vaksin yang belum jelas kebenarannya, kita tidak perlu ragu atau takut untuk menjalani vaksinasi Covid-19 (dikutip dari berbagai sumber, Ni Kadek Widiastuti,SKM,MPH,seksi Promkes)

LPJ Pengurus ISWA Periode 2019/2020

LPJ Pengurus ISWA Periode 2019/2020

Pondok Pesantren Walisongo Sragen yang diasuh oleh K.H Ma’ruf Islamuddin memang menjadi salah satu, bahkan bisa jadi satu-satunya pesantren Salafiyah berbasis pendidikan Formal Modern di Sragen yang mengembangkan potensi santri melalui berbagai telisik minat dan bakat santrinya. Salah satu bagian terpenting pengembangan di Pondok Pesantren Walisongo dalam hal itu adalah melalui keorganisasian ISWA.

ISWA merupakan sebuah wadah pengembangan soft skill bagi para santri. Mereka tidak sekedar belajar ilmu secara langsung dalam proses belajar mengajar dengan para dewan Asatidz/Asatidzah, melainkan juga harus mengelola semua kegiatan para santri baik di sekolah maupun di asrama Pondok. Selama satu tahun, mereka harus berupaya memaksimalkan potensi diri guna menjalankan amanah dan melaporkan semua tanggung jawabnya melalui LPJ.

Baca juga: Brosur Pendaftaran Peserta Didik Baru SMA Walisongo Sragen TA 2021/2022

LPJ Pengurus ISWA Periode 2019/2020

Malam ini, adalah proses LPJ para pengurus ISWA periode 2019/2020.

Gus Afif Al-Ayyubi saat Memberikan Sambutan
Laporan Bagian Kebersihan ISWA
Laporan Bagian Kemandirian ISWA
Laporan Bagian Kemandirian ISWA
Pemberian Ucapan Selamat bagi Pengurus yang Dinyatakan Lulus
Laporan Bagian Pendidikan ISWA

Metode yang dilakukan dalam proses pelaporan tugas pengurus ISWA adalah dengan membacakan semua kinerja tiap bagian pengurus yang telah mereka jalankan selama satu tahun.

Bagi Dewan dan pengurus Pondok, selaku “pengarah” Akan memberikan penilaian tiap bagian ISWA. Acuan penilaian didasarkan pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan.

Salam semangat… (Mr. Joe)